Aparat Tembak 2 Buron MIT, Satu dari Keduanya Adalah Putra Bekas Pemimpin MIT Poso, Santoso

- 3 Maret 2021, 03:25 WIB
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, saat menunjukan foto dua DPO MIT Poso yang tewas akibat kontak tembak dengan aparat TNI/Polri pada Selasa 02/03. Foto /ANTARA/ HO/ADI PRANATA/
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, saat menunjukan foto dua DPO MIT Poso yang tewas akibat kontak tembak dengan aparat TNI/Polri pada Selasa 02/03. Foto /ANTARA/ HO/ADI PRANATA/ /


PORTALMALUKU.COM - Satu dari dua orang Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas setelah baku tembak dengan Satgas TNI-Polri pada Senin, 1 Maret 2021, adalah putra dari Santoso, bekas pimpinan MIT Poso.

Dua DPO MIT Poso yang tewas yakni, Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, insiden baku tembak tersebut terjadi saat pihak kepolisian mendapatkan informasi, bahwa kelompok MIT akan melakukan aksi terorisme.

Baca Juga: KLAIM KODE REDEEM ML (MOBOLE LEGENDS) Hari Ini 3 Maret 2021, Kode ML Valid dari Moonton

Baca Juga: BARU! Tukar Kode Redeem FF Hari Ini, 3 Maret 2021, Rebut Gratis Skin Senjata dan Waepon dari Garena

"Dari informasi yang diterima, mereka akan melakukan amaliah," kata Kapolda Sulteng di Palu, Selasa, 2 Maret 2021, dikutip Antara.

Dalam peristiwa itu, satu DPO yakni Samir alias Alfin, tewas karena mengalami luka tembak di bagian kepala. Sementara Irul tewas akibat bom yang dibawanya meledak di badannya sendiri.

Menurut Baso, dalam aksi baku tembak tersebut, dua orang DPO lainnya berhasil melarikan diri. Salah satu di antaranya adalah pimpinan MIT, Ali Kalora

"Mereka waktu itu ada berempat, dan dipimpin oleh Ali Kalora, namun dua orang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," jelasnya

Pihak Kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari dua DPO tersebut, seperti Amunisi senjata api panjang sebanyak sebelas buah, Ransel, Golok dan GPS.

Baca Juga: Sinopsis Love Story, 3 Maret 2021: Wilantara dan Argadana Ketemu, Ken dan Maudy Khawatir

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Cabut Perpres Izin Investasi Miras

Tidak hanya menewaskan dua DPO MIT Poso, kontak tembak ini juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan tewas dalam kejadian tersebut.

"Satu prajurit terbaik kita gugur, atas nama Praka Desi Irawa," terangnya

Hingga saat ini dua jenazah DPO MIT Poso, masih berada di rumah sakit Bhayangkara Palu. Sementara jenazah TNI, Praka Dedi Irawan, telah diberangkatkan ke Jakarta.

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x