Soal Pelecehan Seksual di Kantor KPI, Arie Kriting: Sensor Seksual di Layar Kaca Percuma

- 2 September 2021, 11:51 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual pada pria
Ilustrasi pelecehan seksual pada pria /Pinterest

Dilansir dari PRFMNews.id dalam artikel "Viral Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI Pusat" dalam pesan itu, MS mengaku bekerja untuk mencari nafkah di KPI Pusat.

Namun sayangnya, sepanjang 2012 hingga 2014 dia jadi korban perundungan karena kerap dipaksa membelikan makan bagi senior-senioranya.

"Selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya. Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," lanjut MS.

Baca Juga: Tak Kunjung Bayar Upah Nakes, 10 Kepala Daerah Ini Dapat Warning dari Tito Karnavian

MS mengaku mulai bekerja di KPI Pusat pada 2011. Dia mengaku kerap menerima perlakuan tak pantas mulai dari pelecehan, makian, bahkan hingga kekerasan fisik.

"Sejak awal saya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa saya lawan. Saya sendiri dan mereka banyak. Perendahan martabat saya dilakukan terus menerus dan berulang ulang sehingga saya tertekan dan hancur pelan pelan," jelas dia.

Puncaknya, di tahun 2015 MS mengaku mulai menerima pelecehan seksual. Kata dia, para pelaku yang berjumlah 7 orang ramai-ramai melakukan pelecehan seksual kepada dirinya yang membuat dirinya trauma dan hilang kestabilan emosi.

"Tahun 2015, mereka beramai ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencoret-coret buah zakar saya memakai spidol. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi," jelasnya.

Dengan apa yang diperoleh dirinya, MS pun mengaku heran kenapa kejahatan seksual seperti itu bisa terjadi di KPI Pusat. Parahnya, MS mengaku dirinya sempat difoto oleh para pelaku dengan keadaan telanjang.

"Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," terangnya.

Halaman:

Editor: Yusuf Samanery

Sumber: PRFM Twitter @Arie_Kriting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x