Ahli: Alergi Vaksin Covid-19 Jarang Terjadi, Masyarakat tak Perlu Takut

- 9 Januari 2021, 11:48 WIB
Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac ditetapkan Halal oleh Komisi Fatwa MUI
Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac ditetapkan Halal oleh Komisi Fatwa MUI /Covid19.go.id


PORTALMALUKU.COM -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut kasus efek samping--termasuk reaksi alergi--usai divaksin Covid-19 bisa terjadi. Namun, menurut mereka kasusnya jarang terjadi.

"Hanya ada 29 kasus reaksi alergi parah yang dikenal sebagai anafilaksis setelah pemberian vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech, produk Moderna dan lainnya," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu, 9 Januari 2021.

Direktur Pusat Imunisasi Nasional CDC, Nancy Messonnier memberikan apresiasinya terhadap langkah vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19. Dia mengklaim vaksin Covid-19 punya nilai yang besar di tengah ancaman wabah virus corona saat ini.

Baca Juga: SEGERA LOGIN ke dtks.kemensos.go.id, Ada Bansos kepada Pemilik Kartu KIS Rp300 Ribu

Baca Juga: Berikut 5 Manfaat Buah Tin dan Cara Konsumsinya

"Dari kasus yang terlihat sampai saat ini, vaksin Covid-19 tetap merupakan proposisi nilai yang baik," ujarnya.

Menurut hitungan Messonnier, ada sekitar 11,1 kasus anafilaksis per 1 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 atau lebih tinggi dari perkiraan 1,3 kasus per 1 juta dosis dengan vaksin flu.

Walau begitu, hal ini seharusnya tidak membuat orang takut untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

"Risiko mereka akibat Covid-19 dan hasil yang buruk masih lebih besar daripada risiko akibat parah dari vaksin dan untungnya, kami tahu bagaimana menangani anafilaksis," tutur Messonnier.

Messonnier juga mendesak petugas kesehatan yang mengelola vaksin Covid-19 untuk bersiap terhadap reaksi efek samping.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Ternyata Ini 6 Tanaman Hias Populer yang Beracun untuk Kucing

Baca Juga: Wakil Gubernur Maluku dan Keluarganya Positif Covid-19

"Siapa pun yang memberikan vaksin, tidak hanya perlu memiliki EpiPen, tetapi tahu cara menggunakannya," kata dia.

CDC melaporkan pada 14 Desember dan 23 Desember terjadi 21 kasus anafilaksis setelah pemberian 1.893.360 dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Sebagian besar reaksi atau 71 persen, terjadi dalam 15 menit setelah vaksinasi.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x