FIQIH PUASA: Ini Waktu Utama Makan Sahur Ala Nabi SAW dan Para Sahabat yang Wajib Diketahui

- 19 April 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi: waktu yang tepat makan sahur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi: waktu yang tepat makan sahur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW. /Gabby K/pexels.com/@gabby-k

PORTALMALUKU.COM — Makan sahur sangat disunahkan bagi orang yang berpuasa.  Makan sahur merupakan keringanan (rukhsah) bagi orang yang ingin mengerjakan puasa. Menahan haus dan lapar seharian penuh tentu sangat memberatkan. 

Dalam sebuah hadis sahih, Nabi SAW bersabda, “Sahurlah, karena di sana terdapat keberkahan."

Allah SWT mensyariatkan makan sahur dan buka puasa agar ibadahnya tidak terlalu berat. Allah SWT sangat suka terhadap orang yang mengerjakan sesuatu yang sudah diringankan-Nya.

Baca Juga: Semua Foto Bersama Sule Dihapus, Nathalie Holscher: Saya selesai!

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengakhirkan sahur. Anjuran Nabi ini terdapat dalam banyak hadits.

Misalnya hadits riwayat Ahmad, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur," demikan seperti dikutip dari laman NU Online, Senin, 19 April 2021.

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam. Dalam kitabnya Bahrul Fawaid disebutkan:

 وسئل النبي صلى الله عليه وسلم: أي الليل أسمع؟ قال: الثلث الأخير من الليل. وقد قال صلى الله عليه وسلم: من الفطرة تأخير السحور، أراد إن شاء الله أن يقع في الثلث الأخير من اليل ليكون فيه دعوة واستغفار فيجاب، وسؤال حاجة فتقضى

Artinya: “Nabi SAW pernah ditanya, "Malam apa yang paling didengar (do’a)? Sepertiga terakhir malam," kata Nabi SAW. Dalam hadits lain, Nabi SAW berkata, "Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah."

Baca Juga: Catat: 8 Wilayah Ini Diperbolehkan Mudik Lokal Menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah

Kemungkinan yang dimaksud mengakakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT.”

Berdasarkan keterangan ini, tampaknya tujuan dari mengakhirkan sahur itu bukan semata makan dan minum, tetapi mesti diiringi dengan ibadah lainnya, seperti shalat, dzikir, dan berdo’a.

Sebab itulah waktu terbaik untuk beribadah, terutama berdo’a. Dilihat dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW sendiri, Beliau sangat terbiasa bangun tengah malam dan shalat malam.

Sangat dimungkinkan jika Nabi  SAW beribadah terlebih dahulu, baru makan sahur menjelang waktu subuh.

Berdasarkan kesaksian Hudzaifah, ia pernah makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW saat menjelang subuh, (HR Ibnu Majah). Kesaksian Hudzaifah ini diperkuat oleh pengakuan Zaid bin Tsabit.

Baca Juga: Bacaan dan Rahasia Keistimewaan Sholawat Jibril serta Doa Pelengkapnya

Zaid pernah sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian setelah itu shalat berjamaah. Ketika ditanya, berapa lama jarak antara selesai makan dan shalat, Zaid menjawab, “Kisaran membaca lima puluh ayat." (HR Ibnu Majah).

Dengan memperhatikan berbagai pendapat  dan riwayat ini, dapat disimpulkan bahwa waktu paling baik makan sahur ialah di sepertiga terakhir malam, terutama menjelang waktu subuh.

Usahakan jarak antara makan dan waktu subuh tidak terlalu dekat, supaya makannya tidak terburu-buru da nada kesempatan untuk menyikat gigi.****

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x