Cerita Katarina, Seorang Mahasiwa Asal Flores yang Menggelar Wisuda Onlinenya di Hutan

- 12 Desember 2020, 22:44 WIB
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Katarina Oa Jebe (tengah) didampingi kedua orang tua saat mengikuti acara wisuda secara daring di lahan perkebunan di Desa Baya, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 10 Desember 2020. ANTARA/HO-Warga Flores Timur Elias Wollo.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Katarina Oa Jebe (tengah) didampingi kedua orang tua saat mengikuti acara wisuda secara daring di lahan perkebunan di Desa Baya, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 10 Desember 2020. ANTARA/HO-Warga Flores Timur Elias Wollo. /Antara Foto

PORTALMALUKU.COM -- Seorang mahasiswi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Katarina Oa Jebe asal Desa Baya, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengikuti acara wisudanya tengah hutan, sebuah lahan perkebunan warga. Keputusan itu diambil Katarina kerena kesulitan mengakses internet di desanya.

"Iya betul, saudari sepupu saya sekarang sedang mengikuti wisuda di kebun karena acara wisuda digelar secara online sementara signal internet di desa kami susah didapat," kata warga Elias Wollo yang merupakan sanak keluarga dari Katarina Oa Jebe ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, 10 Desember 2020, dikutip Antara.

Saat dihubungi, Elias mengaku sedang bersama beberapa sanak keluarga lain menemani Katarina Oa Jebe dan kedua orangtuanya untuk mengikuti wisuda di lahan perkebunan tersebut.

Baca Juga: Versi Polisi, Begini Kronologi Pencuri Anjing yang Mengaku Wartawan

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Orang Pencuri Anjing yang Mengaku sebagai Wartawan Online Bandung

Ia menjelaskan, pihak keluarga sengaja memilih lokasi perkebunan karena ada jaringan internet sehingga mahasiswi Fakultas Kedokteran Undana itu bisa mengikuti wisuda secara daring dengan lancar.

"Lokasi perkebunan ini memang berada di perbukitan sehingga signal intenetnya bagus," katanya.

Lebih lanjut, Elias mengatakan kebutuhan akan akses jaringan internet hingga kini masih menjadi kesulitan yang dialami masyarakat di Desa Baya.

Masyarakat harus ke luar rumah mencari titik lokasi tertentu di sekitar desa setempat jika ingin mengakses jaringan internet.

Baca Juga: Jodoh Masih Jauh? Simak 3 Surah Al-Qur’an Ini Disetiap Doamu

Baca Juga: Terkuak, Mengintip Syarat dan Tugas para Laskar FPI: Ada Penting, Umum, hingga Khusus

Untuk itu, Elias berharap kondisi ini menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah setempat untuk menangani kesulitan yang selama ini dialami masyarakat.

"Apalagi di era digital seperti ini kan akses internet menjadi kebutuhan yang sangat penting agar masyarakat bisa mengikuti berbagai perkembangan dunia," katanya.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x