Embung Air Bersih PUPR tak Terawat, Warga Rhun, Banda Naira, Hanya Menanti Air Hujan untuk Minum

- 14 November 2020, 14:03 WIB
Seorang bocah mengambil air dari embung (penampungan) air hujan di Pulau Ay, Banda, Maluku, Jumat, 13 November 2020. Sejumlah embung serbaguna yang dibangunKementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Kepulauan Banda melalui Balai Wilayah Sungai Maluku pada tahun 2016 tersebut saat ini tidak lagi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga karena kondisi air yang kotor dan berwarna.
Seorang bocah mengambil air dari embung (penampungan) air hujan di Pulau Ay, Banda, Maluku, Jumat, 13 November 2020. Sejumlah embung serbaguna yang dibangunKementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Kepulauan Banda melalui Balai Wilayah Sungai Maluku pada tahun 2016 tersebut saat ini tidak lagi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga karena kondisi air yang kotor dan berwarna. /Muhammad Adimaja/wsj./ANTARA FOTO

PORTALMALUKU.COM -- PEMBANGUNAN embung serbaguna yang milik Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rayat (PUPR) di Desa Pulau Rhun, Banda Naira, Maluku, kini tak lagi berfungsi dan tak terawat. 

Embung serbaguna yang ditangani Balai Wilayah Sungai Maluku itu dibangun sejak tahun 2016 untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.

Seperti dilansir Antara, lokasi embung serbaguna PUPR itu  terletak beberapa kilometer dari permukiman penduduk Desa Rhun, di lahan perkebunan pala milik masyarakat. Tampak beberapa bagian dasar embung bocor, walaupun masih terisi air.

Baca Juga: Besok Sule Nikahi Nathalie, Rafi Ahmad akan Siarkan di Channel YouTubenya

Kepala Desa Pulau Rhun, Salihi Surahi mengaku warga daerah itu hanya mengandalkan air hujan untuk pasokan air bersih. Warga menadah air hujan untuk air minum dan masak. Sementara embung air hanya digunakan untuk aktivitas mencuci di saat musim kemarau.

"Saat musim kemarau mulai September lalu, masyarakat menggunakan air bersih dari bak penampungan yang dibuat di depan rumah mereka," tuturnya.

Terkait dengan pembangunan embung, Salihi mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan dinas terkait, bahkan dokumentasi kondisi embung tersebut sudah disampaikan, tetapi belum ada realisasi.

Baca Juga: Syarat Untuk Dapat Transfer BLT Subsidi Gaji BPJS, Pastikan Namamu ada di Link Ini

"Saya sudah foto-foto dan kirim ke mereka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," katanya.

Menurut Salihi, selama dua tahun terakhir embung itu digunakan warga untuk mencuci pakaian saat musim kemarau, sedangkan untuk air minum, mereka tetap menggunakan air dari bak penampungan.

Menurut pengakuan warga Rhun, embung air milik PUPR itu disediakan untuk memenuhi kebutuhan warga akan pasokan air bersih. Namun, warga tak lagi menikmatinya karena proyek itu sudah tak lagi dirawat.

Baca Juga: Ganti Sri Mulyani, Jokowi Minta Erick Thohir Jabat Posisinya Dulu

"Embung ini konsep awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga saat musim kemarau," kata salah seorang warga setempat, Fadli, Jumat, 13 November 2020.

Namun, kata dia, saat ini embung itu hanya digunakan warga untuk menyirami tanaman pala mereka saat musim kemarau. Sementara untuk kebutuhan air minum atau air bersih, warga masih mengandalkan air dari bak penampungan di masing-masing rumah.

"Hanya warga yang punya tanaman pala dekat embung yang menggunakan dan memanfaatkan air yang tertampung," kata Fadli.

Baca Juga: ONE PIECE: Chapter 995 Veris Indonesia Hari Ini 13 November

Seperti diketahui, Pulau Rhun merupakan salah satu pulau bersejarah di Indonesia. Karena kekayaan alamnya berupa rempah, pulau itu telah ditukar dengan Pulau Manhattan di New York City, Amerika Serikat pada 350 tahun lalu.

Tak hanya di Desa Rhun, embung serbaguna yang dibangun Kementerian PUPR di sejumlah walayah Kepulauan Banda Naira juga alami situasi serupa. Salah satunya di Pulau Ay.

Warga Pulau Ay tidak lagi memanfaatkan embung serbaguna itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pasalnya proyek yang difasilitasi PUPR itu kondisinya memprihatinkan, tak lagi dirawat. Airnyaa kotor dan berwarna.***

Editor: Irwan Tehuayo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x