UPDATE: Israel Klaim Hantam 150 Terowongan Bawah Tanah di Gaza, Hamas: Operasi Darat Musuh Gagal Total

- 28 Oktober 2023, 18:02 WIB
Suasana malam serupa sore hari akibat hujan artileri Israel tengah berlangsung sejak Jumat malam, 27 Oktober 2023. /Anadolu
Suasana malam serupa sore hari akibat hujan artileri Israel tengah berlangsung sejak Jumat malam, 27 Oktober 2023. /Anadolu /

Resolusi PBB perihal gencatan senjata kemanusiaan di Gaza itu didukung 120 suara, 14 suara menolak, sementara 45 suara abstain dari 193 anggota Majelis Umum.

Duta Besar Israel, Gilad Erdan, langsung beraksi cepat mengecam keputusan tersebut. "Ini adalah hari yang kelam bagi PBB dan umat manusia," kata dia, sambil menekankan bahwa Israel akan terus menggunakan 'segala cara' untuk 'menyelamatkan dunia dari kejahatan yang diwakili Hamas.

Sementara Hamas menyambut baik resolusi Majelis Umum yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Sebelum memberikan suara mengenai resolusi PBB, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, memperingatkan, tindakan Israel melancarkan serangan darat di Jalur Gaza akan menyebabkan 'bencana kemanusiaan dengan dimensi yang meluas hingga bertahun-tahun," tulis Ayman di akun X-nya.

Sebelumnya, pada Jumat kemarin, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, memperingatkan bahwa tanpa ada perubahan mendasar, rakyat Gaza akan menderita rentetan tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan, banyak warga Gaza akan segera meninggal karena layanan dasar tak terpenuhi.

"Banyak orang akan segera mati..., akibat dari dampak pengepungan total di Jalur Gaza," kata Phillippe di Yerusalem Jumat kemarin, "Layanan dasar tidak berfungsi, obat-obatan habis, persediaan makanan, dan air habis. Jalan-jalan mulai kehabisan air. Gaza dipenuhi dengan limbah," ujarnya.

Baca Juga: Joe Biden Minta Warga AS Dukung Pendanaan 100 Miliar Dolar untuk Israel dan Ukraina, Singgung Hamas-Putin

***

Sejak awal perang dengan pejuang Hamas pecah, Israel mengancam akan melakukan invasi darat besar-besaran ke Jalur Gaza. Tentara Israel juga melakukan serangan malam hari dengan pasukan darat yang didukung pesawat perang di pinggiran Jalur Gaza.

Mereka menuduh Hamas melakukan perang dari rumah sakit dan menggunakan penduduk sebagai 'perisai manusia'. Hamas segera membantah tuduhan Israel tersebut dalam sebuah pernyataan resmi mereka.

Lebih dari 7.326 orang tewas di Jalur Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, termasuk sekitar 3.038 anak-anak, menurut Otoritas Kesehatan Hamas.

Halaman:

Editor: Irwan Tehuayo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah